Kalium adalah mineral elektrolit utama yang mengatur potensial aksi sel jantung—tanpa cukup kalium, irama jantung bisa terganggu, memicu palpitasi atau bahkan aritmia. Buah-buahan segar menjadi sumber paling mudah diserap karena kandungan air tinggi dan matriks serat yang memperlambat pelepasan. Pisang, si “raja kalium portabel”, menyediakan 422 mg per buah sedang (sekitar 10% kebutuhan harian), sementara alpukat—dengan 975 mg per buah utuh—menjadi juara berat. Studi longitudinal Nurses’ Health Study selama 14 tahun pada 90.000 wanita menemukan bahwa kelompok dengan asupan kalium dari buah >4.000 mg/hari memiliki risiko fibrilasi atrium 28% lebih rendah dibandingkan <2.500 mg.
Mekanisme di balik manfaat:
- Repolarisasi fase 3 → kalium keluar sel saat detak, mencegah kontraksi prematur.
- Efek diuretik alami → kurangi retensi natrium, turunkan tekanan darah 4-5 mmHg.
- Sinergi dengan magnesium → stabilkan membran kardiomiosit.
Menu harian kaya kalium buah (target 1.500–2.000 mg dari buah saja):
- Sarapan: Smoothie pisang 1 buah + yogurt rendah lemak 200 ml + kiwi 1 buah (600 mg)
- Camilan pagi: ½ alpukat dengan perasan lemon (500 mg)
- Makan siang: Salad buah campur—pepaya 150 g + jeruk 1 buah (700 mg)
- Camilan sore: Pisang kecil + segenggam anggur (400 mg)
Pilih buah matang alami—hindari yang direndam gula atau sirup. Jika hipertensi, kombinasikan dengan diet rendah natrium (<2.300 mg/hari). Dalam 4–6 minggu, detak jantung lebih stabil, energi meningkat, dan pembengkakan kaki berkurang.

